TEMPO.CO , Surakarta - Surakarta ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan Central Java Investment Business Forum (CJIBF) dan Business Expo 2013. Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Surakarta, Toto Amanto, mengatakan bahwa CJIBF diselenggarakan pada 23-24 Oktober 2013 di The Sunan Hotel.
"Kami menyiapkan tiga proyek investasi yang akan ditawarkan ke investor," katanya ketika ditemui, Senin, 16 September 2013. Proyek tersebut yaitu pembangunan tempat pembuangan akhir (TPA) Putri Cempo senilai Rp 250 miliar, pembangunan Pasar Jungke Rp 74,8 miliar, dan revitalisasi Taman Satwa Taru Jurug Rp 125 miliar.
Sejatinya ada tujuh proyek yang bisa ditawarkan ke investor. Namun, empat proyek lainnya saat ini sudah masuk tahap penjajakan dengan instansi teknis. "Kami hanya memasarkan. Dan empat proyek lainnya sudah diambil alih instansi yang berwenang sehingga tidak ikut kami tawarkan di CJIBF kali ini," ujarnya. Proyek lainnya yaitu pembangunan menara Solo Techno Park, taman Solo Techno Park, kios di Terminal Tirtonadi, dan instalasi pengolahan air limbah di Semanggi.
Meski hanya tiga proyek yang ditawarkan, Toto menilai posisi Solo sebagai tuan rumah akan memberikan keuntungan tersendiri. Sebab, para investor lokal dan asing berkesempatan melihat secara langsung potensi ekonomi di Solo. "Bisa jadi mereka tertarik berinvestasi di luar tiga proyek yang kami tawarkan," katanya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Badan Penanaman Modal Daerah Jawa Tengah, Yuni Astuti, mengatakan bahwa penyelenggaraan CJIBF selalu digilir antara Jakarta, Semarang, dan Solo. Dia sempat ingin mengadakan di Rembang, tapi dinilai akan menyulitkan investor. "Di Solo dekat bandara sehingga memudahkan investor yang ingin datang," ucapnya.
Dia mengaku belum tahu berapa banyak proyek investasi yang ditawarkan di penyelenggaraan CJIBF ke-9 ini. Juga berapa banyak target investasi yang bisa diraih. "Kami masih menunggu usulan dari masing-masing daerah," katanya.
Dia mempersilahkan tiap daerah mengajukan proyek-proyek investasi yang dinilai potensial. Termasuk yang tahun sebelumnya belum laku, tapi dianggap masih layak jual.
Pada penyelenggaraan sebelumnya, CJIBF berhasil mencatatkan minat investasi sebesar Rp 20 triliun. Tapi sayangnya, belum berlanjut ke nota kesepahaman.
Untuk kali ini ragam investasi yang ditawarkan tidak jauh dari agrikultur, manufaktur, energi dan pertambangan, infrastruktur, properti, dan pariwisata.
UKKY PRIMARTANTYO
Subcribe semua relasi yang berhubungan dengan Solo Tuan Rumah Forum Investasi Jawa Tengah sekarang.
No comments:
Post a Comment