Thursday, September 26, 2013

BI: Bantalan Likuiditas Bank Tembus Rp 100 Triliun

Written By inikangubay; About: BI: Bantalan Likuiditas Bank Tembus Rp 100 Triliun on Thursday, September 26, 2013

www.ubaidillah.net Bisnis hari ini dihimpun dari BI: Bantalan Likuiditas Bank Tembus Rp 100 Triliun

TEMPO.CO , Jakarta - Bank sentral memperkirakan bantalan likuiditas perbankan bisa naik signifikan pada akhir tahun ini. Hal tersebut terjadi setelah Bank Indonesia menetapkan kenaikan bertahap kewajiban Giro Wajib Minimum (GWM) dari semula 2,5 persen dari dana simpanan nasabah (dana pihak ketiga/DPK) dalam rupiah menjadi 4 persen pada Desember 2013.


"Ini untuk menjaga likuiditas perbankan tetap cair. Tidak hanya dalam cash, tapi surat berharga," kata Juru Bicara BI, Difi Johansyah dalam diskusi dengan wartawan di Gedung BI, Kamis, 24 September 2013.


Dalam rangka menjaga likuiditas perbankan, BI memiliki aturan GWM sekunder. Beleid ini mewajibkan bank menempatkan likuiditasnya dalam bentuk surat berharga yakni Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Negara (SBN) termasuk obligasi rekapitalisasi, excess reserve, dan instrumen baru BI yakni Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI).


Namun, surat berharga yang di-repo-kan (dijual dengan janji dibeli kembali) dan dijaminkan tak masuk hitungan. Dengan begitu diharapkan agar ada keseimbangan antara likuiditas yang diputar dalam bentuk kredit dan likuiditas yang siap cair.


BI menetapkan, mulai 1 Oktober - 31 Oktober 2013, kewajiban GWM sekunder naik dari 2,5 persen menjadi 3 persen terhadap dana simpanan nasabah dalam rupiah, lalu naik menjadi 3,5 persen pada periode 1 November - 1 Desember 2013, dan 4 persen sejak 2 Desember 2013.


Mengacu pada data statistik BI per Juli 2013, total dana simpanan nasabah dalam rupiah di bank umum sebesar Rp 2.843 triliun. Ini artinya, saat ini total bantalan likuiditas bank dalam bentuk surat berharga minimal Rp 71,075 triliun dan bakal tembus Rp 100 triliun pada Desember 2013.


Dengan dinamika perekonomian seperti sekarang, menurut Difi, yang perlu dijaga perbankan adalah likuiditas karena hal tersebut menjadi pemicu kesulitan yang dialami bank-bank. “Kami memandang perlu bank meningkatkan buffer likuiditasnya dengan GWM sekunder," kata Difi.


MARTHA THERTINA


Terhangat




Subcribe semua relasi yang berhubungan dengan BI: Bantalan Likuiditas Bank Tembus Rp 100 Triliun sekarang.

No comments:

Post a Comment