TEMPO.CO , Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia diperkirakan akan melemah menyusuul maraknya aksi jual investor asing. Analis dari PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, mengatakan aksi jual asing dipicu kegagalan otoritas Amerika Serikat dalam menyepakati plafon belanja. "Plafon belanja kini semakin mendekati batas anggaran,” kata dia kepada Tempo.
Pada perdagangan Rabu 25 September 2013, IHSG turun 53,65 poin (1,20 persen) ke level 4.406,76. Ini adalah hari kelima indeks turun berturut-turut sejak 19 September dengan koreksi mencapai 5,6 persen.
Menurut Purwoko, total penjualan bersih investor asing di pasar domestik mencapai Rp 640 miliar. Tekanan jual terutama terjadi pada saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar besar, seperti Astra Internasional, Telkom, Bank BRI, dan Bank Mandiri, sehingga menekan IHSG cukup dalam.
Di sisi lain, sentimen negatif dari melemahnya data kepercayaan konsumen turut menambah tekanan jual. Purwoko mengatakan indeks kepercayaan konsumen di Amerika pada September turun ke level 79,7, dari sebelumnya di level 81,8. "Ini adalah level terendah dalam empat bulan terakhir,” ucapnya.
Terdepresiasinya nilai tukar rupiah, yang kembali ditransaksikan di kisaran 11.500 per dollar, turut menjadi sentimen negatif yang menyelimuti pasar saham. Semakin langkanya likuiditas dolar dipicu oleh meningkatnya kebutuhan impor oleh korporasi menjelang akhir bulan.
Menurut Purwoko, meski belum ada sinyal pembalikan arah, potensi rebound terbuka seiring penurunan indeks yang cukup besar selama lima hari terakhir. Hari ini, Kamis 26 September 2013, IHSG akan bergerak di level 4.320-4.450. “Rekomendasi beli di harga rendah bisa dilakukan pada saham-saham blue chip, yang harganya terdiskon cukup signifikan.”
M. AZHAR
Subcribe semua relasi yang berhubungan dengan Ditekan Aksi Jual Asing, Indeks Melemah sekarang.
No comments:
Post a Comment