TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Indofarma Tbk. (INAF) Elfiano Rizaldi mengatakan pihaknya sedang mengkaji kenaikan harga obat generik akibat pelemahan kurs rupiah terhadap dolar AS. Kajian itu akan dibahas bersama-sama dengan Kementerian Kesehatan. “Karena untuk obat generik itu kan domain pemerintah. Sekarang kita sedang diskusikan bersama-sama," katanya, Senin, 30 September 2013.
Ia juga mengatakan masih akan memantau apakah kondisi ini berlangsung dalam jangka panjang atau pendek. Secara hitungan kasar, ia menyebutkan, dalam setahun biasanya INAF melakukan impor bahan baku obat sebesar US$ 12 - 15 juta.
Dengan penguatan dolar AS yang besarnya berkisar 20 persen, menurut Elfiano, akan ada kenaikan biaya produksi sebesar 10-15 persen. "Memang ada penurunan keuntungan dari tahun kemarin, tapi kami belum hitung-hitung," ucapnya.
Sedangkan untuk adanya peraturan menteri yang memperbolehkan hedging, ia mengatakan, pihaknya masih akan melakukan kajian. Musababnya perseroan belum pernah melakukan hedging dan belum memiliki mekanisme internal untuk ini. "Kita belum memiliki SOP-nya dan masih dikaji," tuturnya.
INAF merupakan salah satu perusahaan pelat merah yang fokus memproduksi obat generik dengan pangsa pasar nasional sebesar 20 persen. Sepanjang paruh pertama tahun ini INF membukukan rugi bersih sebesar Rp 9,3 miliar. Penjualan bersih INAF pada semester satu tahun ini tercatat Rp 346,29 miliar. Angka ini turun 24,32 persen dari periode serupa tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 404,73 miliar.
ANANDA PUTRI
Berita Terpopuler
Sultan Bicara Kritik Amin Rais pada Jokowi
Pulang ke Iran, Rouhani Dilempari Sepatu
Miss World 2013, Megan Young Asal Filipina
Jokowi Ingin Lebarkan Tiga Trotoar Ini
Jokowi Dikerjai Pemain Sirkus
Subcribe semua relasi yang berhubungan dengan Indofarma Kaji Kenaikan Harga Obat Generik sekarang.
No comments:
Post a Comment