TEMPO.CO , Jakarta - PT Borneo Lumbung Energi Metal Tbk (BORN) mencatatkan rugi bersih senilai US$ 114,04 juta (Rp 1,27 triliun) pada semester pertama 2013. Turunnya laba perusahaan milik Samin Tan, orang terkaya nomor 28 di Indonesia versi Forbes 2011 ini, terjadi seiring dengan anjloknya pendapatan secara signifikan.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, pendapatan BORN turun menjadi US$ 153,5 juta dari sebelumnya US$ 320,77 juta. Namun, beban pokok penjualan tercatat menurun dari US$192,59 juta di tahun lalu menjadi US$ 151,37 juta.
Selain itu, beban emiten batubara ini juga meningkat. Beban penjualan dan pemasaran naik menjadi US$ 30,12 juta dari US$ 25,1 juta, beban umum dan administrasi naik menjadi US$ 8,35 juta dari US$ 4,33 juta, dan beban keuangan sebesar US$ 55m69 juta dari US$ 35,14 juta.
Perseroan juga mencatatkan pos beban yang sebelumnya tidak ada dari tahun lalu, yakni bagian atas hasil pengendalian bersama entitias senilai US$ 17,85 juta. Jumlah aset perseroan dari periode Januari-Juni 2013 turun menjadi US$ 1,84 miliar dari sebelumnya US$ 2,06 miliar.
Untuk diketahui, pada 2012 BORN membeli dua perusahaan Bakrie, yakni Bumi Borneo Resources Pte Ltd dan Borneo Bumi Energi & Metal Pte Ltd. Keduanya secara tidak langsung memiliki 23,8 persen saham di Bumi Plc. Setelah transaksi akuisisi selesai dilakukan, Borneo akan menjadi pemegang saham terbesar dan pengendali di Bumi Plc, yakni 47,6 persen.
Setelah semua proses itu, Borneo Lumbung dapat menguasai 85 persen saham PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU), yang juga merupakan anak usaha Bumi Plc. Jika transaksi ini berhasil dilakukan, hal itu akan menjawab teka-teki siapa yang akan memiliki saham Grup Bakrie di Bumi Plc setelah rencana tukar guling saham Bumi Resources terlaksana.
RIRIN AGUSTIA
Subcribe semua relasi yang berhubungan dengan Borneo Lumbung Energi Rugi Rp 1.27 Triliun sekarang.
No comments:
Post a Comment