Para pekerja berkumpul dekat terowongan yang atapnya longsor di Mimika, Papua, menunggu evakuasi rekan mereka yang masih terjebak (15/5). Sebanyak 41 pekerja PT Freeport Indonesia terjebak di terowongan tersebut. AP
TEMPO.CO , Jakarta -PT Freeport Indonesia menyatakan terjadi insiden di area tambang bawah tanah DOZ pada 1 Desember 2013 sekitar pukul 04.00 Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT). Ada dua orang yang menjadi korban. "Sangat disayangkan, salah satu individu yang berada di dalamnya kemudian meninggal akibat luka-luka yang dideritanya," kata Superintendent, Media Relations and Engagement Freeport Indonesia, Ledy Simarmata, melalui keterangan resmi, Senin, 2 Desember 2013.
Sementara itu, satu korban lainnya dirawat di Rumah Sakit Tembagapura. Ia menjelaskan, saat itu, sebuah bongkahan batu meluncur dari saluran curahan bijih atau ore cure. Ledy menyebut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah menerima informasi mengenai insiden ini. "Saat ini sedang dilakukan investigasi dan koordinasi dengan pihak-pihak berwenang untuk menemukan penyebab insiden ini," ucapnya.
"Operator truk yang terlibat dalam kejadian ini telah dibawa ke Rumah Sakit Tembagapura dan kini dalam kondisi kritis. Perusahaan menyesalkan kecelakaan dan kami sangat sedih dengan adanya kejadian ini" kata Vice President Corporate Communications Freeport Indonesia, Daisy Primayanti.
Awal mula kejadian dijelaskan ketika pekerja sedang melakukan kegiatan pemeliharaan di tambang bawah tanah DOZ, Papua. "Materi bijih basah (wet muck) terus mengalir dari wadah penampung dan kemudian menutupi truk berikut operatornya," katanya.
Primayanti membantah kejadian disebabkan runtuhnya tambang."Kejadian ini tidak disebabkan oleh runtuhnya area tambang," katanya.
Atas dasar itu, perusahaan pengeruk emas dan tambang lainnya tersebut sedang melakukan investigasi."Aspek-aspek yang terlibat dalam kecelakaan ini tidak sesuai dengan panduan keselamatan perusahaan dalam hal penanganan wet muck dan kini sedang dilakukan proses investigasi terkait dengan kejadian tersebut," katanya.
Musibah in merupakan yang kedua yang dialami Freeport Indonesia. Pada 14 Mei 2013, terowongan fasilitas pelatihan tambang bawah tanah Freeport runtuh. Akibatnya, diperkirakan setidaknya 38 pekerja terjebak dalam reruntuhan terowongan yang terletak di Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua. Tak kurang dari 28 orang tewas dan 10 orang luka-luka.
MARIA YUNIAR
Subcribe semua relasi yang berhubungan dengan Insiden Freeport Tewaskan Satu Orang sekarang.
No comments:
Post a Comment