TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia akan kembali menjadi tuan rumah sebuah pertemuan internasional. Setelah sukses dalam penyelenggaraan Asia-Pacific Economy Cooperation (APEC) pada Oktober lalu, kini Konferensi Tingkat Menteri (KTM) World Trade Organization (WTO) yang ke-9 akan kembali digelar di Nusa Dua, Bali pada 3-6 Desember 2013.
Besok pagi, rencananya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan membuka pertemuan tersebut dengan didampingi oleh Dirjen WTO Roberto Azevedo dari Brazil.
Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, menyatakan, nantinya konferensi akan dihadiri oleh 159 menteri perdagangan dari seluruh negara anggota WTO. "Sebagai tuan rumah tugas Indonesia akan menjembatani kepentingan antara negara miskin, berkembang dan negara maju," ujarnya, Senin 2 Desember 2013.
Menurut Gita, ada tiga hal yang akan menjadi bahasan utama di Bali. Ketiganya adalah paket kebijakan untuk negara kurang berkembang (least development countries), fasilitasi perdagangan (Trade Facilitation) dan kebijakan soal perdagangan produk pertanian (agricultural). "Itu yang direncanakan sebagai 'Bali Package', semoga bisa disetujui," kata dia.
Dalam paket kebijakan untuk negara berkembang, menurut Gita ada enam poin usulan yang pada dasarnya telah mendapat lampu hijau dari semua delegasi di pertemuan persiapan General Council of WTO di Jenewa, Swiss beberapa waktu lalu.
Keenam poin tersebut menyangkut mekanisme pengawasan, service waiver yaitu pemberian fleksibilitas akses pasar jasa di negara berkembangan dan negara maju bagi penyedia jasa di negara kurang berkembang, dan penerapan dokumen asal barang (rules of origin) yang lebih sederhana.
Juga ada tentang perpanjangan fleksibilitas akses pasar (extension of temporary waiver of trades), pemberian preferensi bebas tarif dan kuota kepada pada negara kurang berkembang serta akses pasar yang lebih luas pada produk kapas dari negara-negara kurang berkembang di Afrika.
Adapun beberapa proposal dari negara-negara berkembang termasuk Indonesia di sektor pertanian diantaranya adalah menyangkut subsidi bagi produk pertanian dari negara berkembang dan negara maju sehingga kompetisi ekspor menjadi lebih adil.
PINGIT ARIA
Subcribe semua relasi yang berhubungan dengan Besok, SBY Buka Pertemuan Menteri WTO di Bali sekarang.
No comments:
Post a Comment