Tuesday, November 26, 2013

Tanaman Asing Invasi Kawasan Ranu Tompe

Written By inikangubay; About: Tanaman Asing Invasi Kawasan Ranu Tompe on Tuesday, November 26, 2013

www.ubaidillah.net Teknologi hari ini dihimpun dari Tanaman Asing Invasi Kawasan Ranu Tompe

TEMPO.CO , Malang --Sejumlah tanaman asing menginvasi atau menguasai kawasan Ranu Tompe. Tanaman asing meliputi teh-tehan (Euphatorium), Triwulan(Euphatorium Odoratum) dan Pokak (Solanum torvum). Ketiga tanaman tersebut berasal dari kawasan di dataran rendah. Diduga tanaman disebar melalui hembusan angin atau terbawa burung atau aneka jenis satwa lainnya.


"Perkembangan tanaman asing itu harus terus dipantau secara rutin," kata anggota ekspedisi eksplorasi ekologi Ranu Pane, Andi Iskandar, Selasa 26 November 2013. Tujuannya, agar tanaman tak meledak hingga menguasai kawasan yang menjadi zona inti Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Tanaman tersebut menutupi daratan di sekitar Ranu Tompe seluas 0,7 hektare kedalaman 4-6 meter.


Bahkan, riparian atau tepian danau sudah ditumbuhi tanaman perdu tersebut.

Sehingga mengancam pertumbuhan tanaman endemik kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Sebab, saat musim kemarau tanaman endemik tak bisa tumbuh karena tertutup ketiga jenis tanaman asing tersebut.


Seperti kawasan Ranu Pani yang sejak 2010 tertutup tanaman salvinia molesta (kiambang atau kayapu). Tanaman sejenis paku air asal Amerika Latin ini menutupi Ranu Pani sehingga menyebabkan aneka jenis ikan dan burung enggan mampir. Bahkan, serbuan salvinia menyebabkan danau seluas 6 hektare ini terjadi pendangkalan.


Andi yang juga Japan International Cooperation Agency (JICA) Field Manager ini membutuhkan waktu lama untuk memulihkan kawasan Ranu Pani. Bersama masyarakat, mereka bergotong royong mengembalikan danau. Sedangkan salvinia diolah menjadi pupuk kompos.


Sementara itu, Kepala BBTN BTS, Ayu Dewi Utari menjelaskan jika ketiga tanaman asing tersebut belum membahayakan kawasan. Justru tanaman tersebut dianggap membantu mengendalikan longsoran tanah. Karena tanaman menutupi daratan sekitar danau sehingga mampu mencegah tanah longsor saat musim penghujan.


"Tanaman itu belum mengancam, tak masalah," katanya. Seperti tanaman Verbena Brasiliensis Vell yang tumbuh invasif di Gunung Semeru. Tumbuhan berwarna ungu asal Amerika Selatan itu membentuk hamparan luas di Oro-Oro Ombo Semeru. Kawasan yang dikenal sebagai padang lavender ini menguasai sekitar 20 hektare kawasan.


Kombinasi warna kuning kehijauan dan ungu membentuk lanskap indah mirip taman bunga di beberapa negara Eropa, terutama Belanda dan Prancis. Kehadiran tanaman asli Amerika Selatan di dalam kawasan TNBTS ini diduga sejak tahun 1930 an.


Sementara Ranu Tompe berlokasi di wilayah kerja Resor Pengelolaan Taman Nasional (RPTN) Seroja, BBTN BTS. Secara administratif, Ranu Tompe berada di Desa Burno, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Ranu Tompe berada di ketinggian 1.733 meter di atas permukaan laut dengan suhu udara rata-rata 10-14 derajat celcius.


Ditemukan sebanyak delapan jenis mamalia dan primata menempati kawasan Ranu Tompe. Serta ditemukan sebanyak 55 jenis burung dari 55 famili. Serta lima jenis burung endemik Jawa meliputi Elang Jawa, puyuh gonggong, talur tulang tumpuk, kipasan bukit dan madu gunung.


Tim juga mengidentifikasi sebanyak 133 jenis tumbuhan, serta 47 jenis anggrek epifit. Serta tanaman pinang jawa (Pinanga javana) yaknis jenis palem endemik Jawa Bali yang tak banyak ditemukan di kawasan BBTN BTS.


EKO WIDIANTO


Baca juga:

Kata Kemenristek Ihwal Terbakarnya Mobil Listrik

Persaingan LINE dan BBM Semakin Ketat

Bola Dunia Memprediksi Bencana di UI

Suami Rekam Istrinya tanpa Busana dengan PS4


Subcribe semua relasi yang berhubungan dengan Tanaman Asing Invasi Kawasan Ranu Tompe sekarang.

No comments:

Post a Comment