Petugas memperbaiki kabel listrik yang terputus akibat tersambar petir di KM 16 , Tangerang, Banten, (28/10). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pemerintah mencabut subsidi listrik sejumlah industri dan perusahaan terbuka diperkirakan dapat menekan angka subsidi listrik. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jarman, mengatakan subsidi listrik bisa dihemat hingga Rp 11 triliun. "Penghematan Rp 11 triliun itu kalau ketiga upaya tersebut diterapkan," kata Jarman saat ditemui usai menghadiri peringatan Hari Listrik Nasional di kantor pusat PLN, Senin, 28 Oktober 2013.
Sebelumnya pemerintah mengusulkan subsidi listrik pada 2014 sebesar Rp 87,2 triliun. Usulan tersebut menggunakan asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP) US$ 106 per barel dan nilai tukar rupiah sebesar Rp 9.750 per dolar Amerika Serikat.
Namun rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat pekan lalu telah menyepakati subsidi listrik tahun depan sebesar Rp 71,36 triliun atau 25,2 persen dari total subsidi energi yang dianggarkan tahun depan. Subsidi listrik tersebut dengan perubahan sejumlah asumsi makro seperti ICP menjadi US$ 105 per barel dan nilai tukar rupiah sebesar Rp 10.500 per dolar Amerika Serikat.
Dari kesepakatan tersebut, subsidi akan dikendalikan dengan tiga cara, yakni pertama, penghapusan subsidi listrik pelanggan golongan industri empat yang dayanya lebih dari 30 ribu kilovolt ampere (kVA). Kedua, penghapusan subsidi listrik untuk golongan industri 3 atau yang memiliki daya lebih dari 200 kVA. Ketiga, Dewan sepakat menerapkan formula penyesuaian tarif untuk pelanggan golongan rumah tangga besar, golongan pelanggan bisnis menengah, bisnis besar, dan kantor pemerintah sedang.
AYU PRIMA SANDI
Subcribe semua relasi yang berhubungan dengan Subsidi Listrik Dicabut, Anggaran Hemat Triliunan sekarang.
No comments:
Post a Comment