TEMPO.CO , Jakarta - Harga lahan kawasan industri di Jabodetabek naik hampir tiga kali lipat dalam waktu tiga tahun terakhir. Data Japan External Trade Organization (JETRO) mencatat pada 2010 harga lahan di kawasan industri di Jabodetabek masih di bawah US$ 50 per meter persegi, tetapi pada 2013 sudah mencapai kisaran US$ 200 per meter persegi.
Harga lahan di Bekasi dan Karawang saat ini juga melampaui harga lahan di beberapa kawasan industri di Asia. Data JETRO menyebutkan, pada 2012 harga lahan di Karawang dan Bekasi US$ 191 per meter persegi.
Angka tersebut berada di atas harga lahan industri di Shanghai (US$ 158 per meter persegi), Bangkok (US$ 119 per meter persegi), Manila (US$ 52 hingga US$ 102 per meter persegi), Guangzhou (US$ 95 per meter persegi), dan Beijing (US$ 71 sampai US$ 87 per meter persegi). Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian Kementerian Perindustrian Dedy Mulyadi mengatakan mahalnya harga sewa ini menjadi salah satu penyebab lemahnya daya saing industri di Indonesia.
"Dari dua faktor saja, upah buruh dan harga lahan kawasan industri, Indonesia kalah bersaing dari negara lain," kata Dedy dalam diskusi di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin, 28 Oktober 2013.
Dedy mengatakan lonjakan harga lahan kawasan industri disebabkan permintaan yang terus meningkat, sementara ruang untuk pembangunan kawasan industri di Jabodetabek semakin terbatas. Dedi menjelaskan setiap tahun rata-rata ada permintaan 500 hingga 700 hektare kawasan industri di Jabodetabek.
Penguasaan kawasan industri oleh pihak swasta juga menjadi penyebab mahalnya lahan kawasan industri di Indonesia. Saat ini pemerintah hanya menguasai 6 persen dari luas kawasan industri yang ada di Indonesia.
"Jadi mahal karena yang membangun infrastrukturnya swasta. Di negara yang harga lahan industrinya lebih rendah, rata-rata pemerintah menguasai lebih dari 70 persen kawasan industri," kata Dedi.
Idealnya pemerintah harus mengembangkan kawasan industri dan membangun infrastruktur. Keterbatasan lahan di Pulau Jawa juga membuat kawasan industri harus digeser ke luar Jawa.
Saat ini Indonesia memiliki 74 kawasan industri dengan total luas 30.038,35 hektare. Dari luas tersebut, sebanyak 22.795 hektare atau 75,88 persen berada di Pulau Jawa. Di luar Jawa, kawasan industri paling banyak berada di Riau dan Kepulauan Riau dengan jumlah 11 kawasan industri dengan luas 2.666 hektare.
BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE
Subcribe semua relasi yang berhubungan dengan Lahan di Bekasi Lebih Mahal Dibandingkan di Cina sekarang.
No comments:
Post a Comment