TEMPO.CO , Jakarta -- Juru Bicara Total E&P Indonesie, Kristanto Hartadi, mengatakan cadangan minyak dan kondensat di Blok Mahakam pada 2017 diperkirakan 50 juta barel. Adapun cadangan gas bumi diperkirakan 2 - 2,5 triliun kaki kubik (triliun cubic feet/TCF).
Pada akhir tahun lalu produksi kumulatif Blok Mahakam mencapai 16,2 TCF dan 1,5 miliar barel minyak. Produksi ini diperkirakan 80 persen dari cadangan Blok Mahakam. "Rata-rata diproduksi 0,5 - 0,6 TCF setahun. Maka diperkirakan tersisa 2-2,5 TCF setelah 2017," katanya di Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2013.
Kristanto mengatakan saat ini rata-rata produksi gas di Blok Mahakam 1.700 juta standar kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/mmscfd). Sementara produksi minyak dan kondensat 67 ribu hingga 69 ribu barel per hari.
Hingga saat ini, pemerintah tak kunjung memutuskan kelanjutan pengelolaan Blok Mahakam pasca berakhirnya kontrak Total E&P Indonesie dan Inpex pada 2017 (Baca: Mengapa pemerintah tak kunjung memutuskan pengelolaan Blok Mahakam). Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik dan Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo enggan berkomentar mengenai kontrak ini. Kristanto mengaku kontraktor migas asal Perancis ini juga belum mendapat kabar terkait kontrak baru.
Dalam dua bulan terakhir, Jero telah menerima kunjungan dua petinggi Prancis. Pertama, kunjungan Menteri Perdagangan Luar Negeri Perancis Nicole Bricq yang berkunjung Juni lalu. Tak lama kemudian giliran Laurent Fabius, Menteri Luar Negeri Prancis yang berkunjung.
SVP Total Asia Pacific, Jean Marie Guillermo, juga mengharapkan kepastian kelanjutan kontrak dari pemerintah. Usai bertemu Jero pada Juli lalu, Jean meminta pemerintah segera memutuskan. Pasalnya, keputusan itu mempengaruhi kepastian investasi Total yang mengiming-imingi pemerintah dengan rencana investasi sebesar US$ 7,3 miliar pada 2017. "Bagaimana kami menjelaskan kepada pemegang saham bahwa investasi kami untuk masa depan di mana kami bukan lagi bagian dari masa depan itu," katanya dalam keterangan tertulis beberapa waktu lalu.
Keputusan pemerintah juga ditunggu oleh kalangan aktivis yang menyoroti kontrak Blok Mahakam. Berbeda dengan Total, aktivis yang salah satunya disuarakan Direktur Indonesia Resources Studies (IRESS), Marwan Batubara, meminta pemerintah memberikan pengelolaan Blok Mahakam kepada PT Pertamina (Persero).
BERNADETTE CHRISTINA
Subcribe semua relasi yang berhubungan dengan Cadangan Minyak Blok Mahakam 50 juta barel sekarang.
No comments:
Post a Comment