Pengunjung melihat stetoskop saat menghadiri pameran Hospital EXPO 2013 di Jakarta Covention Center (JCC), Senayan, (7/11). Pameran tersebut memamerkan sejumlah produk kesehatan. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO , Jenewa - Tangan media utama terjadinya perpindahan bakteri. Hal ini juga terjadi di rumah sakit, di mana para pekerjanya menerapkan standar ketat tentang kebersihan dan sterilisasi. Namun sebuah penelitian yang dilakukan investigator Rumah Sakit Universitas Jenewa menemukan stetoskop dokter justru lebih terkontaminasi bakteri ketimbang tangan mereka.
Dalam laporan jurnal medis Mayo Clinic Proceedings edisi Maret, ketua tim investigasi Didier Pittet mengatakan stetoskop merupakan alat yang sering digunakan dokter dan petugas kesehatan sepanjang hari. Stetoskop bersentuhan langsung dengan kulit pasien dan menjadi tempat bagi ribuan bakteri dari proses pemeriksaan sebelumnya.
Bakteri yang hinggap di stetoskop sangat bervariasi termasuk Staphylococcus aureus yang kebal terhadap meticilin (MRSA), antibiotik dari kelas penicillin. Bakteri ini merupakan penyebab infeksi yang sulit ditangani. Bakteri MRSA merupakan masalah utama di rumah sakit, penjara dan rumah jompo. Pasien dengan luka terbuka dan kekebalan tubuh yang rendah lebih rentan terkena infeksi.
Menurut Pittet, dilihat dari perspektif penanganan infeksi dan keselamatan pasien, stetoskop bisa dianggap sebagai perpanjangan tangan para dokter dan petugas kesehatan. Seharusnya stetoskop selalu disterilkan setelah bersentuhan dengan pasien.
"Menurut kami, stetoskop perantara paling potensial dalam terjadinya perpindahan bakteri," kata Pittet yang juga menjabat sebagai Direktur Program Penanganan Infeksi dan Pusat Kerja Sama Organisasi Kesehatan Dunia untuk Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Universitas Jenewa.
Dalam penelitian ini, ada 71 pasien yang dilibatkan. Mereka diperiksa oleh dokter yang menggunakan sarung tangan dan stetoskop steril. Setelah pemeriksaan selesai, bagian selang dan membran stetoskop lalu diteliti untuk mengetahui keberadaan dan jumlah bakteri. Tim juga memeriksa beberapa bagian tangan dokter, seperti punggung tangan, ujung jari dan telapak.
Hasil penelitian menunjukkan membran stetoskop lebih terkontaminasi bakteri dibandingkan seluruh bagian tangan dokter, kecuali ujung jari. Ujung jari merupakan bagian yang paling banyak dihuni bakteri ketimbang area tangan lainnya. Bagian selang stetoskop bahkan jauh lebih kotor ketimbang punggung tangan dokter.
Hasil serupa juga ditemukan dalam penyelidikan keberadaan bakteri MRSA setelah dokter memeriksa pasien yang memiliki koloni bakteri tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan para pekerja kesehatan seharusnya lebih waspada untuk mensterilkan stetoskopnya setelah digunakan.
SCIENCE DAILY | GABRIEL TITIYOGA
Subcribe semua relasi yang berhubungan dengan Stetoskop Dokter Lebih Kotor dari Tangan sekarang.
No comments:
Post a Comment